Selasa, 21 Oktober 2014

Single Fighter


Single Fighter menjadi salah satu pilihan yang mau tidak mau harus dijalani di awal Bisnis, kecuali modal yang Anda punya cukup besar. Namun untuk Anda yang mempunyai modal pas-pasan bahkan kurang, tidak ada salahnya jika Anda mencoba menjalaninya sendiri dulu, sambil melihat perkembangan bisnis kedepannya.

Dengan menjadi single fighter Anda sudah sedikit menekan biaya operasional Bisnis yang nantinya bisa Anda gunakan untuk menambah stok produk, biaya promosi atau hal-hal lainnya yang lebih dibutuhkan dalam membangun bisnis.

Sambil berjalan Anda akan tau pos mana yang membutuhkan bantuan orang lain (karyawan), sehingga Anda bisa memilih orang yang tepat untuk mengisi pos tersebut. Anda juga sudah mempunyai gambaran berapa keuntungan Anda dan berapa bujet yang Anda punya untuk menggaji karyawan.

Hal positif lainnya Anda akan tau seluk beluk bisnis sampai detil terkecilnya, sehingga nantinya Anda tidak akan ketergantungan pada karyawan. Dengen menjadi single fighter otomatis semua pekerjaan akan Anda lakukan sendiri, disini Anda lah Bosnya, Anda bagian keuangannya, Anda juga bagian inventorynya, bagian pemasarannya bahkan Anda pula Office Boy-nya. Mau tidak mau Anda akan mengerti semuanya.

Berat memang tapi percayalah jika bisa melewati semua itu kesuksesan sudah amat sangat dekat, pilihan lainnya Anda bisa join dengan orang lain namun rentan dengan perpecahan karena sulit untuk menyatukan dua pemikiran yang berbeda.

Kapan saatnya merekrut karyawan?

Penambahan asset harus berbanding lurus dengan penambahan Omset dan Profit, karyawan adalah asset Anda, jika Anda sudah yakin dengan merekrut karyawan akan berdampak pada kenaikan Omset dan Profit, maka itulah saat yang tepat.